Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Thursday, October 18, 2018

[0016] Sesakit Itu

Saat memandangmu, yang terlintas di benakku hanya satu...
Sesakit itukah jiwamu, hingga selalu hanya air mata yang bisa kamu hadiahkan baginya setiap hari?
.

.


Perempuan itu hanya sanggup meng-iya-kan, anggukan kepalanya yang lemah, senyumannya yang pudar perlahan, semu lelah menjadi bayang-bayang di garis wajahnya. Dan ia selalu menggumamkan istighfar disetiap perih hatinya.


Sedangkan lelaki itu masih saja mengumpat dengan sumpah serapah, saat makanan yang terhidang tidak sesuai seleranya, waktu anak-anak berlarian mengisi keriuhan ruang rindu sang perempuan, bahkan ketika seharusnya ada jeda antara salam, dzikir, dan mengangkat tangan bermunajat pada-Nya.


Perempuan itu masih bertahan, dan aku hanya sanggup mendoakannya. Aku tak mampu mengubahnya. Dan perempuan itu lebih memilih bertahan, demi anak-anaknya.


"Aku masih sanggup bertahan, walau dia sesakit itu. Karena Allah tidak akan memberi beban yang tak akan sanggup aku terima." Dan aku mengalah, untuk tidak ikut campur sekarang.



.
.
.phy.

No comments:

Post a Comment

tinggalkan pesan dan komentar anda disini