Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Wednesday, December 07, 2016

100% BISNIS 100% AMAL (bagian 2)

. bagian 2 dari 2 tulisan
. klik *disini* untuk bagian 1
.
.
.
100% BISNIS 100% AMAL
. ada yang tak terhitung dari kaca mata manusia, namun tetap dicatat malaikat sebagai bekal baik menuju akhirat.
.
.
.
Seri TANTANGAN BISNIS
. saya mengajakmu untuk bergabung, karena saya tau, kamu ingin memanen yang baik nantinya.



100% BISNIS 100% AMAL
.
.

Obrolan pagi tadi dengan papa di mobil sepulang antar si kakak sekolah. 
(Papa itu papa saya ya... Kalau suami panggilnya "ayah".)

" Pa, kalau ada orang yang bilang, hidup ini gak harus jadi orang kaya, bagaimana?"
.
Kira-kira, tau gak apa jawaban papa saya?
.
.
31 tahun lebih jadi anak papa, saya memang hampir tidak pernah hidup kurang. Bahkan setelah menikah dukungan mama dan papa tidak berhenti. Sudah punya dua anak, papa mama masih dengan sabar dan telaten membimbing dan mengayomi. Termasuk memenuhi permintaan si kakak (anak pertama saya) diantar sekolah naik mobil, karena kalau sama ayah berangkatnya naik motor tua.
Walau tidak semua di-iya-kan, tapi sedaya kemampuan papa dan mama selalu ada untuk mendukung anak-anaknya.
Dan besar syukur untuk itu semua tentu tidak akan pernah cukup hanya dengan berpangku tangan. Masih ada beberapa cita-cita masa tua mereka yang belum terwujud, dan saya ingin mengambil kesempatan untuk mewujudkannya.

Papa dan mama tidak pernah menuntut anak-anaknya untuk jadi kaya raya, karena kami juga tidak dibesarkan dalam kekayaan materi yang tumpah ruah.
Dan pertanyaan saya pagi tadi sebenarnya untuk menguatkan niat saya menjalankan *project 100% BISNIS 100% AMAL* ini.



Kata papa... 

*"Kenapa gak mau jadi orang kaya? Orang kaya itu enak, kalau gak mau kaya... Kapan mau banyak-banyak amal dan sedekah?!"*
"Dalam kehidupan ini, kita memang selalu disuruh lihat kebawah agar kita selalu bersyukur. Namun jika untuk urusan akhirat, jangan terus lihat kebawah. Lihat keatas. Kalau gak jadi orang kaya, kapan bisa ber-amal banyak-banyak, puas-puas. Belum lagi untuk bekal ibadah. Berapa banyak yang bisa kita keluarkan untuk zakat, orang yang kena wajib zakat itu yang hidupnya lebih dari cukup. Belum lagi ongkos haji, tuntutan haji itu bagi yang mampu, bukan yang dimampu-mampukan." Dan pesan-pesan berlanjut ....

.
Ya, dan seperti yang sudah saya tau. Kaya itu bukan cita-cita papa, tapi hidup lebih dari cukup seperti hari ini, itu adalah prestasi buat papa.
.
Papa yang akan segera menginjak usia 60, terlahir di keluarga miskin. Bapaknya tukang becak, ibunya buruh cuci dan kerja serabutan lainnya. Beras yang bisa dibeli dulu hanya beras sisa, lauknya ikan asin yang sudah layak buang di pasar. Mau masak atau setrika pun harus minta api dari tetangga.
Tapi papa tidak pernah malu, walau hanya lulus SMP, ijazah aliyahnya bisa untuk daftar kuliah. Dengan beasiswa, dia bisa melanjutkan studinya ke SAUDI.
Yup. Karena kemiskinan itu bukan pilihan. Dan papa tau, menjadi miskin dan terlena dengan kemiskinan itu SALAH.
Dengan kuliah di SAUDI papa bisa kuliahkan adik-adiknya, biaya hidup keluarganya tercukupi, dan dia pulang membawa kebanggaan bagi orang tuanya.

.
Sampai hari ini, papa sama sekali tidak pernah minder dengan masa lalunya. Yang papa ajarkan pada anak-anaknya adalah, berbuatlah dengan ilmu. Karena ilmu yang akan membangkitkan hidupmu.

Kesadaran yang dibangun papa dalam rumah tangganya, dan menjadi pondasi dari kehidupan saya juga adalah agama. "Karena dengan agama, kamu tidak akan jadi sombong ketika berhasil, pun tidak akan jadi orang berputus asa ketika gagal."

Terlalu banyak hal yang tidak sanggup saya tuliskan sekaligus. Namun berbuat dengan keyakinan dan dasar yang kuat dengan pondasi agama, tentu akan sangat berbeda rasanya.
.
.
.
.
Lalu bagaimana dengan 100% BISNIS 100% AMAL ...?

Ide ini mungkin masih sangat sederhana, tapi saya menjalani bisnis dengan sistem jaringan ini memiliki potensi, karena :
1. Dengan modal terbatas pun bisa.
2. Niat awal adalah segalanya.
3. Mengerjakannya sangat fleksibel. Kapan saja dimana saja.

Siapa targetnya?
Leader nya?

Tentu saja kamu.

Kamu punya kesempatan menjalankan ini sebagai bisnis sekaligus amal.

Bagaimana bisa?

Target awalnya adalah, kamu yang punya modal : 100-200 ribu adalah amal-mu, kamu belanja... Amalkan. Boleh ke panti asuhan, panti jompo, sekolah-sekolah. Belanja produk harian, bisa sabun, shampo, pasta gigi, deodoran, lotion...


Saya juga suka berbagi parfum untuk mereka yang rajin ke Masjid.

Sisanya kamu belanja untuk keperluan pribadimu.
Selanjutnya, ketika kamu menyerahkan amal-mu, berusaha temukan mereka yang butuh penghasilan, butuh pekerjaan yang bisa memberikan gaji bulanan. Sudah dapat? Modali mereka dengan katalog produk, jadikan mereka tim marketingmu.


.
Apa kamu berminat? Mungkin itu belum terperinci, memang ada bagian dari struktur kerjanya yang tidak saya tuliskan disini, karena saya mau... KAMU JADI TIM SAYA dalam mewujudkan project ini.



.


Mau tau cerita lainnya? Simak terus ya halaman blog saya. Dan kalau mau tau lebih banyak, silahkan chat personal.
Boleh di :
WA/telegram/line 08888057770
BBM 5BCCF733

Karena setiap hari adalah keajaiban yang ditemukan. Keajaiban yang datang dengan alasan pasti.


.salam.
.phy.
Konsultan Independen Oriflame

Sunday, December 04, 2016

100% BISNIS, 100% AMAL (bagian 1)

.
.
TANTANGAN BISNIS
.



Kembali ke tema utama yang saya angkat beberapa bulan lalu, dan benar adanya, saya membuktikan : Jika ingin punya penghasilan yang lebih dari cukup, tidak akan pernah "cukup" hanya dengan bekerja.
.
Beberapa pebisnis hebat yang saya baca kisahnya, adalah mereka melakukan "konspirasi" dengan langit. Tidak hanya dengan bekerja-bekerja-bekerja, disamping itu semua ada hal lain yang perlu dituntaskan demi sebuah hasil yang diinginkan.
.
Dalam dua bulan berlalu, saya mencoba *teori konspirasi langit* yang sempat nge-hits di dinding facebook saya. Satu bulan pertama, hasilnya cuma separuh dari bulan ke-dua. Setelah saya rapikan kertas kerja saya, saya menemukan beberapa hal yang "meningkatkan" angka penghasilan saya.
.
APA ITU?
.
Ya, tidak akan banyak trainer yang membocorkan rumus jitu "meningkatkan penghasilan dalam sesaat" tanpa investasi.
Tapi saya rasa, bukan karena investasinya seseorang memberikan *RUMUS JITU*nya, namun jika dia membayar, maka akan ada usaha untuk membuktikan rumus itu benar atau tidak.
Dan *jurus konspirasi dengan langit* yang saya buktikan. Memberikan saya suatu gambaran baru tentang : 100% bisnis, 100% amal.
.

*100% BISNIS, 100% AMAL.*

.
.
Dan saya bisa jadi di cap bodoh karena mau membagikan hal ini secara cuma-cuma. Tapi pada kenyataannya, saya memang tidak suka berlama-lama menyimpan ide bagus di kepala. Istilah-nya, kalau saya bisa, maka semua orang juga bisa.
.
Apa ada paksaan? Paksaan untuk apa?
Setiap kita pasti ingin punya penghasilan yang lebih dari cukup, lebih dari sekedar ada. Dan motivasi setiap orang tentu tidak sama, namun yang saya percaya, dan sangat saya yakini, ALLAH punya batasan, dimana kita pasti mendapatkan apa yang sudah kita usahakan.
.
Saya harus mulai dari mana? Hm....

Ada baiknya saya mulai dari kepribadian.

Pilihannya dua, anda ekstrovert atau introvert? Kalau anda sudah tau, maka yang anda harus pilih, cara kerja.
Jika anda lebih nyaman menjadi karyawan, diperintah, dan terjadwal membuat anda disiplin dan mampu menghasilkan lebih. Kerjakan.
.
Sayangnya saya berseberangan.
Saya adalah Ekstrovert, dan saya adalah yang SUPER PALING TIDAK BISA DISURUH. Tapi saya sangat suka dimintai-tolong. Terlebih jika itu pekerjaan baru yang super duper membutuhkan solusi aktif.
.
Jadilah saya berkesimpulan, mari kerjakan yang kamu senangi, dengan kebebasan waktu.
Dan entah kenapa, menemukan pekerjaan dengan tingkat kenyamanan yang sangat fleksibel itu jadi sangat sulit akhir-akhir ini.
Saya mulai dengan menulis, ketika masuk ke penerbit, tenggat waktu membuat saya stress.
Saya mengalami kebuntuan cukup lama, hingga saya juga menutup bisnis sampingan yang saya kerjakan waktu itu.
Terjebak cukup lama dalam zona "tidak menghasilkan" dan akhirnya seorang kawan menyodorkan saya dua buah katalog.
Kalimatnya hanya satu, "Sayang kalau toko online-mu kalau sampai tutup."
Yup.
Dengan pelanggan yang meluber, dan jaringan yang cukup kuat, saya tau toko online yang saya kerjakan sepanjang tiga tahun lebih itu adalah salah satu ruang eksplorasi saya yang paling berharga.
Dua kali pertemuan dengan penjelasan seadanya, saya mencoba mulai lagi.
.
Kali ini kuncinya adalah *FOKUS*.
Dalam satu tahun masa tidur, saya sudah kehilangan banyak. Tapi menyerah itu bukan pilihannya. Selama tiga bulan pertama saya jalan, keliling, mampir ke tetangga, menyapa lagi teman-teman, membuka lagi buku kenangan SMA dan kuliah, saya pelajari banyak hal tentang produk, saya spesifikkan saya mau jadi ahli di bagian apa. Di bulan ke-5, saya punya satu partner.
Omset dan penghasilan saya adalah berdasarkan keaktifan saya bekerja. Baru saja melahirkan itu bukan alasan. Ada bayi menyusu di pangkuan itu bukan batu sandungan. Ada anak yang teriak di kamar mandi minta dicebokkan itu juga bukan hal yang patut dikeluhkan, terlebih di media sosial.
Segala hal yang saya kerjakan, berfokus pada niatan, bahwa pekerjaan ini adalah sesuatu yang bisa saya lakukan saat anak-anak tidur, sekolah, pekerjaan rumah sudah beres. Dan target yang saya kunci saat itu adalah : HARUS NYAMAN.
.
Satu tahun. Saya sudah nyaman, tapi peningkatan yang saya inginkan hanya sampai pada titik anak tangga ke-dua. Terjebak lagi, EVALUASI LAGI.
Tidak berhenti, saya mencoba mencari titik lemah, saya belajar lebih dari yang saya rasa saya tau. Ya, saya adalah manusia SUPER SOK TAU yang pernah ada. Kritik yang menyinggung akan selalu saya abaikan. Dan kekurangan saya adalah ranjau hidup setiap langkah yang saya ambil.
.
OK. FINE. 
Saya akan kembali menangis saat mengingat beberapa status kepemimpinan yang pernah saya emban, DAN SAYA AKUI SAYA ADALAH BOS YANG TIDAK PANTAS JADI BOS. Boro-boro jadi *leader*. Pemimpin itu tidak akan ditinggalkan pasukannya.
Dan silahkan *keplak* saya kalau ternyata saya baru sadar sekarang.
Ya, saya berhutang maaf kepada banyak orang. Saya tau. Kalaupun kebodohan saya jaman dahulu kala sudah dimaafkan, akan ada kunang-kunang malam ini di mimpi saya.
.
Berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk evaluasi? Cukup lama, karena evaluasi menuntut perbaikan banyak hal, termasuk :
POLA PIKIR
CARA KERJA
SISTEM MANAJERIAL WAKTU
.
Satu-satu, saya rapikan. Kalaupun saya menyatakan, hari ini saya mengerjakan sebuah bisnis yang *SANGAT BISA DIKERJAKAN OLEH SEMUA TIPE ORANG*. Itu benar adanya. Karena itulah saya bikin lebel #bisnisbundamultitalent. Karena, fleksibilitas yang ditawarkan sebenarnya sangat sangat fleksibel. Jam kerja saya adalah saat anak sekolah, saat anak sibuk main sendiri, saat anak tidur, dan saat suami sedang tidak minta tolong ini-itu.
Dan saya menulis ini saat jam menunjukkan sudah pukul 23.00 wib.
.
.
Pola pikir yang kemudian menjadi bingkai apik adalah, karena satu persatu kejadian yang sangat amat tidak patut dikeluhkan, menampar saya.
OK, satu saja saya sampaikan.
Saat dompet kosong, atm belum ter-isi, kawan-kawan lagi sibuk mengumpulkan donasi untuk seorang guru yang baru ditimpa musibah. Mereka bisa mungumpulkan hampir 50juta kurang dari dua hari. Dan tidak *sepeser* pun uang saya ada dalam donasi itu. Padahal... Saya hampir tidak pernah berkesempatan untuk berbagi pada guru yang sudah sangat menolong saya waktu SMA dulu.
Ya... Sakitnya itu teramat sangat. Dan air mata penyesalan itulah yang membuat saya me-revisi satu sisi pada bingkai Pola Pikir saya.
Bahwa, ketika kamu mau berbuat... Jangan itu hanya untuk kesenangan kamu yang sementara di dunia ini....
.
Modal minim itu bukan alasan untuk tidak memulai apa yang bisa dikerjakan hanya dengan mulut, jempol, atau lutut.
Ya, bisnis ini memang modalnya cuma mulut + dengkul. Mau cerita, mau keliling. Mau menyapa, mau bertamu. Capek? Mari kita survey, pebisnis mana yang memulai bisnisnya dengan tidak bercapek-capek dahulu.
.
Saya pernah merangkum catatan DIANA RIKASARI, kalau belum pernah tau namanya, silahkan cari. Dan saya tau, diam itu tak ada hasil. Karena itu, capek bukan alasan.
Para suami pasti capek, keja cari nafkah untuk keluarganya, anak-istri yang butuh kehidupan layak. Tapi apa mereka bilang capek? Iya sih... Tapi apa kemudian mereka berhenti? Diam aja? Tidur terus dirumah? Hm... Semoga mimpi buruk itu tidak datang pada kita.
.
Di awal 2016, saya aktifkan lagi blog. Saya buat berbagai tulisan, mulai review sampai tips-tips. Saya menyapa mereka yang rajin menyapa, saya mencoba satu dua cara baru. Berhasil? Hm... Belum... Tapi saya senang, dan kenyamanan itu bukan lagi bergumul dalam otak, saya ber-eksplorasi, mulai berwarna.
Dan saya tau, usaha maksimal, butuh doa maksimal.
.
Di akhir tahun ini... Saya menemukan beberapa orang yang membuat saya tersenyum.
Seorang cewek pintar yang rajin dan selalu antusias dalam belajar.
Seorang teman SMP yang ternyata punya jaringan solid yang bisa di eksplorasi.
Seorang teman yang mengajukan diri menjadi tim saya...
.
OK, saya mulai kehabisan kata-kata...
Keharuan saat menapaki satu anak tangga lagi itu rasanya...
Lebih dari sekedar kata syukur Alhamdulillah. Ini lebih dari itu....
Karena saya sebenarnya hanya ingin mengambil satu kesempatan, untuk membuktikan... Saya pantas, dan saya bisa jadi leader yang tidak ditinggalkan pasukannya.
.
Oh... Ya... Trauma itu...
BAIKLAH. Selanjutnya adalah tentang PROJECT 100% BISNIS 100% AMAL.




.
.


Mau tau cerita lainnya? Simak terus ya halaman blog saya. Dan kalau mau tau lebih banyak, silahkan chat personal.
Boleh di :
WA/Telegram/LINE 08888057770
BBM 5BCCF733

Karena setiap hari adalah keajaiban yang ditemukan. Keajaiban yang datang dengan alasan pasti.


.salam.
.phy.
Konsultan Independen Oriflame