Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Sunday, February 07, 2016

Lima Alasan Jujur Saya Gabung

Lebih sepuluh tahun lalu, saya adalah penyimak. Ketika banyak teman sekolah yang sudah mulai belajar mengerjakan bisnis mereka sendiri, saya hanya penyimak. Saat banyak teman yang sudah memikirkan akan kerja apa saat kuliah agar punya uang saku tanpa harus minta lebih pada orang tua, saya hanya penyimak.
Menyimak itu lebih punya efek bagi saya, karena menyimak itu lebih dari mendengarkan curhat yang besok ceritanya sudah dilupakan, tanpa kesan. Menyimak adalah senjata paling efektif untuk menang ber-argumentasi, tanpa harus menjadikan orang lain terjatuh oleh sandungan yang kita siapkan. Menyimak adalah satu proses belajar, yang kemudian mengajarkan saya ; ada banyak hal yang ingin mereka sampaikan.

Lalu, setelah lebih sepuluh tahun. Saya melihat perkembangan signifikan dalam sebuah cerita yang pernah saya simak.

---

Aulia, dia adalah tipe anak yang tidak mudah menyerah dengan keadaan yang serba terbatas. Dilarang a, b, c, dan banyak hal lain, tapi dia tetap berusaha. Segala macam jenis produk mlm dia jajal pasarkan. Mulai dari penyiar radio, sampai penjaga warnet, dia lakoni untuk membuktikan bahwa ada banyak pekerjaan yang bisa memberinya penghasilan kelak. Hingga akhirnya satu berkas lamaran pekerjaan mengirimnya ke Bali. Jauh dari ibu yang disayanginya. Gajinya lumayan, sebuah bank nasional. Tapi kepuasan hatinya pupus, saat tahun-tahun berlalu. Karena ternyata ada keinginan yang lain yang tidak bisa didapatkannya hanya dengan menjadi karyawan.

Aulia bercerita, dia ingin bisa menolong lebih banyak orang yang punya keterbatasan seperti dia dulu. Dan saya tau cerita hidupnya. Aulia afalah aladan pertama saya meng-iya-kan ajakannya unyuk bergabung. Satu alasan yang tidak sesederhana kalimat saya.

---

Ini bukan bisnis remeh, walau modalnya hanya receh. Ini bukan bisnis sepele, walau produknya ada banyak seperti ikan lele. Ini adalah bisnis yang kalau kamu melihatnya seperti orang-orang membangun jurang, yang ada kamu sedang melihat mereka berlari menjemput impian. Bukan... Bukan impian terjun ke jurang. Ada banyak hal yang tidak cukup kamu menilainya hanya dari sampulnya, karena itu kamu harus mencobanya, melihat ke dalam, dan menjadi penyimak.

Saya bilang sama Aulia, saya bukan tipe pemaksa, saya gak bisa merasa menang hanya dengan memaksa seseorang mengikuti apa mau saya. Saya sudah jauh sangat berbeda dari sepuluh tahun lalu. Dan Aulia bilang, di bisnis ini tidak ada paksaan. Dari sekian banyak bisnis yang sudah dijajalnya, ini adalah satu yang jadi pilihan terbaiknya, karena tidak ada pemaksaan disini. Kamu harus menjalaninya dengan rela, belajar dengan ikhlas, dan berusaha mengikuti semua panduan tanpa dipaksa. Karena hasilnya adalah untuk kamu.

Saya sepakat. Karena itu saya baru memulai semuanya setelah hampir enam bulan meng-iya-kan ajakan Aulia. Menjadi penjual, mengaktifkan lagi toko online, mempelajari bagaimana caranya meningkatkan omset penjualan, sampai kemudian saya diajari caranya menyimak dan mengulang kembali pembelajaran yang telah diberikan.

Siapa yang memberikan pembelajaran? Para LEADER yang sudah menikmati hasil dari kerja tahunan di bisnis ini.

Saya menyimak cerita mereka, bulan demi bulan. Saya hanya menjadi penyimak, sampai akhirnya saya berani meninggalkan satu-satu komentar di statis facebook para leader itu. Ada yang membalas, ada yang tidak. Ada yang menginspirasi, ada juga yang rasanya semakin menggores hati.

Ah, bagaimana bisa? Ya. Jaman online sekarang ini, sangat mudah untuk bisa punya teman, rekanan, atau hanya kenalan baru lewat satu media sosial saja. Facebook, twitter, instagram. Walau sebenarnya halaman blog ini jauh lebih senior dari media sosial itu semua. Dan mau jadi ternama tanpa harus mejeng di televisi? Bisa.

Karena alasan itu juga saya menyanggupi ajakan Aulia untuk menjalankan bisnis ini dengan sistem online. Memaparkannya dengan bercerita lewat tulisan, adalah keahlian lain dalam sistem kerja otak saya.

Setelah tahun 2014 habis, 2015 terlampaui dengan banyak keajaiban. Dan alasan pelengkap ke-4 adalah karena semuanya dalam bisnis ini saya kerjakan dari rumah. Tetap berada disekitaran anak-anak saya, dan tidak mengabaikan tugas wajib saya sebagai ibu rumah tangga, satu hal ternyata yang tidak bisa diterima oleh banyak perempuan jaman ini. Di rumah saja.
Sebenarnya ada puluhan teman saya yang memang memutuskan untuk tidak berkarir, tapi mereka semua masih punya pekerjaan yang mengajak mereka keluar rumah, atau bahkan hanya kesibukan antar-jemput anak sekolah. Sedangkan saya? Saya dirumah saja, tapi saya punya impian yang ingin saya wujudkan, entah kapan. Dan untuk tetap menjaga impian itu, saya harus punya sesuatu hal yang terus memicu otak saya untuk bekerja, menghidupkan lampu jalan menuju mimpi itu. Karenanya, walau hanya dari rumah, saya terima tawaran bisnis ini.

---

Impian adalah hal ajaib yang bisa jadi alasan manusia bertahan hidup. Impian juga yang jadi alasan bisnis ini bergerak maju dan berkembang. Di bisnis ini ada banyak penawaran tentang mewujudkan impian. Sekalipun lebih banyak mereka yang ditawarkan bergabung tidak akan percaya begitu saja. Dan saya bukan satu orang yang masih berdiri menyaksikan para leader merengkuh impian mereka.
Tidak semua orang akan menerima obrolan singkat tentang menjemput impian lewat bisnis 'gak masuk akal' ini. Ya, omongan negatif itu akan tetap ada, karena kerja keras setiap orang bernilai tidak sama. Yang gak masuk akal hari ini, mungkin bisa dianggap sepele setelah sepuluh tahun berlalu. Yang sepele hari ini bisa jadi sangat mengagumkan, entah berapa tahun lagi.

Dan perubahan-perubahan itu yang ingin saya saksikan, terjadi dalam hidup saya. Bisa jadi itu adalah alasan paling ajaib yang pernah ada dalam satu langkah keputusan saya.

Biarlah ini jadi catatan singkat saya.
Biar saja saya menuliskannya, sebagai pengingat, bahwa saya pernah mencoba menjaga mimpi saya hidup dalam hari-hari saya sebagai seorang ibu yang dirumah saja.

.a diary of my day.
.about me and Oriflame.
YOUR DREAM OUR INSPIRATION, itu kata mereka, yuk dibuktikan.

.salam.
.phy.

No comments:

Post a Comment

tinggalkan pesan dan komentar anda disini