[Me] Pilihan untuk tetap menjadi saya

Saya belajar banyak selama sakit, hal-hal yang belum saya pahami dengan benar awalnya. Tentang prioritas, tentang berbuat, juga menentukan pilihan.

obrolan malam lalu dengan suami saya, seperti membangunkan saya, yang nyaris tidak menyadari berapa banyak hal yang sudah tersiakan selama ini dalam hidup saya...

baiklah, kita mulai dari mana???

coba intip dulu yang satu ini.






Jadi, kemudian video ini menyinggung hati saya.
Kenapa?

ya, karena 'wacana' yang menjadi dasar dari cerita ini sebenarnya adalah sesuatu yang paling sering saya alami, personally.

wacana ingin punya toko sendiri, wacana ingin tetap menulis, wacana berkarir dan sekolah lagi, hanya saja tidak ada prioritas, tidak tahu mana yang diutamakan, suka galau mana yang harus didahulukan.

'berkarya'

ya, setidaknya kita memang harus bisa dan mau mengukur diri, mengukur kemampuan kita sebagai pribadi.
gak mungkin semuanya bisa tuntas dan selesai sekaligus, menanganinya dengan skala prioritas, menyelesaikannya sampai tuntas, dan tidak mencampur-adukkan mana-mana yang tidak penting kedalam banyak hal penting lainnya.

suatu motifasi baru yang disampaikan suami saya dengan jujur dan tulus saat obrolan kami kemarin....

"kamu punya kemampuan menulis, kamu punya kemauan menulis, kamu punya banyak waktu untuk menulis, dan kamu pernah membuang satu kesempatan besar demi kecintaanmu menulis. lalu sekarang kamu mau tidak menulis?"

ya...
Suami saya tidak lagi memberi wacana, tapi menyuruh saya untuk 'berkarya', dan saya mendapatkan kesempatan untuk memilih, memilih untuk tetap menjadi diri saya yang mencintai menulis dari pada banyak hal lain yang ingin saya kerjakan sekarang.

jadi.
jangan hanya ber-wacana, ambil tindakan, berkarya, dan selesaikan urusanmu yang paling penting sekarang.


salam
-ephy-