Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Thursday, January 23, 2014

[Me] As a Mom - for my future generation

gambar hasil googling
ada hal yang datang ketika tumpukan piring kotor yang saya hadapi, memberikan gambaran jelas, bagaimana pekerjaan seorang ibu, tidak hanya sekedar membersihkan piring, rumah, merapikannya kembali, menata ulang apa yang dibuat berantakan anak-anaknya.
ada yang lain, lebih dari sekedar tangan yang basah dan kadang menjadi kasar karena sabun cuci piring.
apa?





awalnya saya mendapat ide dari kalimat ini, "Rahim ibumu tidak untuk lahirkan calon koruptor..."
lalu saya menemukan pengembangan pemaknaan, dari sekedar kegiatan rutin saya, mencuci piring.

ada hal yang berkaitan erat dengan masa depan bangsa ini, diantaranya :

  1. pendidikan rumah
  2. menciptakan dan menyeleksi lingkungan
  3. perkawanan
baik, mungkin masih ada banyak, tapi saya mau jelaskan sedikit dari yang ada dalam benak saya kemarin.

-
KENAPA PENDIDIKAN RUMAH?
saya menyadari, orang-orang besar, orang-orang hebat yang kita bisa temui hari ini, pasti memiliki pengalaman yang 'hebat' dari rumah. tempat yang menjadi ruang awal, dimana suatu ajaran ditanamkan, untuk dipahami, dan dilanjutkan.
di rumah, orang tua memiliki pengawasan penuh, tanggung jawab total, untuk memberikan pengetahuan pada anak, tentang banyak hal yang mungkin akan mereka temukan di luar rumah. bukan sekadar 'baca tulis hitung' (calistung), tidak cukup hanya kata tidak boleh, jangan, dan berhenti. karena pengetahuan, melibatkan banyak aspek, perkembangan, pertumbuhan, dan kemudian, KESADARAN.
dimana ketika pemahaman dari ajaran dan didikan orang tua sudah tertanam, maka akan ada pemahaman yang dikembangkan, di-eksplorasi kemudiannya, sehingga terbentuk kesadaran.
landasan dari itu semua yang paling penting, paling dasar, paling utama, dan paling kokoh, adalah AGAMA.
mungkin tidak banyak orang yang bertanya, kenapa agama itu jadi penting? setiap manusia yang berkesadaran, pasti tahu jawabannya. dan kemudian, ketika agama sudah menjadi landasan, MORAL; budi pekerti, sopan santun, toto kromo, adat, dan banyak nilai lain didalamnya sudah akan langsung terbentuk.

MENYELEKSI LINGKUNGAN?
ada pertanyaan awam dalam kepala saya. apa harus sekolah yang bagus dan mahal? apa tidak cukup SD/madrasah di dalam kampung? kenapa tidak main saja di rumah tetangga? kenapa harus ke mall? apa mungkin semua kegiatan di rumah saja?
bagi orang yang belum cukup pengalaman seperti saya, pada akhirnya saya akan kembali menilik. mengingat kembali bagaimana orang tua saya membentuk dan memberikan fasilitas pada saya dulu.
lingkungan belajar, teman-teman yang sama-sama terdidik, guru-guru yang memiliki kesadaran penuh, tentang bagaimana lingkungan belajar itu harus bisa memberikan seorang anak kenyamanan, memahami seperti itulah dunia yang baik seharusnya. ruang bermain dan belajar yang selalu mendukung apa-apa keinginan dan kemauan sang anak.
dan kemudian, ketika melihat sekarang, tidak banyak sekolah yang memberikan fasilitas lengkap dengan harga terjangkau... apa kita harus mengorbankan masa depan generasi penerus bangsa ini?
seleksi lingkungan itu menjadi perlu, untuk bisa memberikan 'penguatan' atau bahasa yang lebih saya pahami adalah bagaimana menciptakan kesadaran-kesadaran yang kokoh, kuat, tangguh, dan mampu di adu.
sungguh, tidak akan berguna penanaman yang dilakukan di dalam rumah, jika tidak dikuatkan atau di dukung oleh lingkungan sekitar. seorang yang belajar dan menghafal peta dari rumah, belum tentu menemukan kenyataan yang sama atau semudah dia menghafal dan mengenali peta.ada banyak halang-rintang yang harus dia hadapi untuk bisa mengikuti apa yang diarahkan oleh peta. dan kalau langkah awalnya saja tidak dikuatkan, bagaimana bisa dia mencapai tujuan dengan tetap berpegang pada apa yang sudah ditanamkan di rumah.
mungkin seperti itulah, kenapa ada nama-nama dari anak muda bangsa ini, yang memiliki nama baik, komunitas baik, kemudian tergelincir... menjadi koruptor? ya, mungkin ada satu dan lain hal yang belum menguatkannya, atau malah melemahkannya. apa itu?
LINGKUNGAN.
menciptakan lingkungan yang baik untuk generasi masa depan, adalah tugas kita sekarang, kita yang menjadi orang muda, dan juga ayah ibu bagi anak-anak kita hari ini.

dan itu berkaitan dengan PERKAWANAN.
dengan siapa kita berkawan, seperti itulah kita terlihat.
mungkin nilai sederhana yang ada dalam suatu pengibaratan adala, kalau kamu berkawan dengan tukang pandai besi, yang berdiri di dekat bara-api-asap setiap hari, seperti itulah aromamu, mungkin akan seperti itu juga rupamu, dengan kepulan asap dan debu di wajahmu. serupa dengan pandai besi itu.
tapi jika kamu berkawan dengan penjual parfum,... pasti wangi...
ah, ya. tidak bisa semuanya disamakan, itu kata generasi sekarang. mereka selalu bilang, ini adalah pilihan saya, selama saya tidak jadi seperti mereka.
ada yang menjelaskan tentang 'taqlid', mengikuti sesuatu tanpa mengetahui dasar hukumnya, dimana banyak dari manusia yang hanya sekedarnya melihat kawan sebagai kawan, tanpa pernah menyadari bagaimana kawan tersebut begitu berusaha mempengaruhi kita untuk mengikutinya, tapi kita tidak pernah tahu, apakah yang disampaikannya itu benar atau tidak, baik untuk pribadinya atau tidak. hingga kemudian, kita yang menganggapnya kawan, demi sebuah kata 'PERKAWANAN' kita menjadi ikut dengan apa yang disarankannya.
dan itulah kenapa memilih suatu nama PERKAWANAN menjadi penting sekarang. yah, bukannya melarang untuk kenal dengan para tersangka kasus kriminal atau penjahat jenis yang lainnya. tapi mempengaruhi kawan menjadi baik, memang bukan tugas yang mudah, terlebih jika kita dan kawan kita berasal dari ruang belajar, dan lingkungan yang tidak sama.
dan alasan saya, kenapa sampai hari ini saya masih menghindar dari banyak hal yang saya kira akan membuat saya menjadi tidak seperti apa yang saya mau, dalam perkawanan....
adalah saya tidak mau menjadi 'follower' dari contoh yang ternyata tidak baik bagi diri saya.
saya berkawan- tapi kawan saya bukan segala-galanya. prioritas saya adalah keluarga saya, menjadikan anak-anak saya sebagai kawan saya, dan memberikan pengaruh baik bagi semua yang mau berkawan dengan saya.

cukup banyak yang saya tuliskan disini.
dan mungkin masih lebih banyak hal yang ingin saya sampaikan lagi nantinya.

tapi tentang bagaimana ibu seharusnya, ya... inilah secuplik pemikiran saya.

boleh komentar, silakan kasi saran.
demi sebuah masa depan, generasi baru yang kita harapkan.

salam
-ephy-



No comments:

Post a Comment

tinggalkan pesan dan komentar anda disini