Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Saturday, July 29, 2017

MENU SEHAT ANAK PESANTREN

Dulu… dulu sekali…
Sekitar dua puluh tahun yang lalu, hal ini mungkin belum terpikir dalam benak saya sebagai seorang anak ingusan yang terdampar di sebuah kawah candradimuka.
Ya, anak kecil yang lulus SD dan sok-sok-an minta sekolah di pesantren, dengan alasan punya cita-cita keliling dunia, sekolah di Jepang, dan kalau bisa mau terbang ke bulan. 
Tapi tentu saja, itu dua puluh tahun yang lalu, apa yang ada dalam mimpi anak 12 tahun? Tentu saja hanya mimpi-mimpinya sendiri. Dan siapa yang mendukungnya untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu? Yup, benar. Papa dan mamanya.



Bisa dibilang, papa dan mama saya selalu menomor-satukan nutrisi untuk anak. Sehat dan bertumbuh hebat. Ya, walau ternyata untuk ukuran fisik saya tidak cukup proporsional hari ini, tapi dimasa sekolah saya punya ukuran ideal yang sangat baik.

Gizi dari asupan makanan, vitamin, juga olah raga membentuk saya jadi seorang anak yang sehat. Sehat jasmani dan rohani.

Ada beberapa tambahan gizi yang tidak pernah dilupakan mama saya saat beliau mengunjungi saya di pesantren. SUSU.

Mama menyuplai saya satu kilo susu bubuk untuk satu bulan, dari brand ternama masa itu. Saya suka rasa coklat dan strawberry-nya yang tidak eneg. Satu kali sehari, biasa saya minum setelah sarapan. Dan bisa dibilang saya bertumbuh dengan baik. 

Tapi ternyata jadi tidak baik, karena ada ‘meal plan’ yang diabaikan ketika asupan nutrisi yang lain lengkap dan cukup.

Pola sehat-nya baru saya pahami setelah SMA. Ya, anak SMA yang takut dibilang gendut, karena teman-temannya tumbuh ke-atas, sedangkan saya tampak melebar (padahal nggak).

Kenapa saya sebut meal plan diatas?

Karena ada hal yang berkaitan dengan pola makan, dan pengaturan porsi makan yang melewati batas di masa pertumbuhan, ternyata menjadikan tubuh ini tampak ‘kegemukan’.

Saya mempelajarinya baru-baru ini. Ya, setelah punya dua anak, merasa kurang ber-olah raga, dan kondisi fisik terus menurun saat menghadapi perubahan cuaca, musim yang sangat tidak ter-ukur.


.


Baik, hm… dimulai dari mana ya?

Menu makan di pesantren. Tidak ada yang salah dengan menu makan di pesantren. Dua tahun di pesantren, yang salah adalah pola dan nafsu jajan saya yang super-duper tidak terkontrol.

Kalau sudah jadwal keluar, minimal dua porsi nasi goreng super pedas, es campur super manis tiga porsi, dan belum lagi koleksi snack yang ditimbun di lemari kamar. Oh, satu lagi: mi instan satu kardus untuk stok sebulan, dan sekali bikin mi, saya bisa makan dua bungkus.

Salah?

Salah besar.

Belajar mengendalikan nafsu jajan itu sangat amat luar biasa butuh perjuangan. Dan ketika pemahaman akan meal plan itu tidak dipahami anak-anak, tidak dikontrol oleh orang tua, itu berefek SAAAANGAT AMAT BURUK.


Nutrisi tambahan. Selain multivitamin dan susu, beberapa kawan dulu juga ada yang mengkonsumsi minyak ikan. Hm… kalau sekarang saya kurang tau apa yang dikonsumsi anak-anak pesantren sebagai nutrisi tambahan. 

Yang pasti : jika pola makan berantakan, asupan tidak seimbang, nutrisi tambahan hanya akan merusak segalanya. Menambah komplikasi masa pertembuhan yang tidak terkontrol.

Nah, ada baiknya… ketika orang tua memang berniat mengantarkan anaknya ke dalam lingkungan belajar sekelas pesantren, anak harus dibekali dengan pengetahuan ‘meal plan’.

.

Meal plan? Apaan sih?


Yang benar, adalah asupan yang cukup gizi. Jadi tidak perlu nasi tiga piring + kentang goring + jagung rebus + roti. Karena itu semuanya KARBOHIDRAT, dan akan jadi gula semuanya di badan.


Ketika serat sayur tidak tercukupi, maka baiknya diganti dengan buah-buahan. Tidak disarankan jus buah dalam kemasan.

Ketika protein nabati (dari tumbuhan) masih dirasa kurang, maka bisa dicukupan dengan susu. Susu sapi atau susu kedelai.

Coba perhatikan beberapa gambar ini :



Tidak harus semuanya, tidak harus sekaligus. karena itu kita butuh meal plan. yang seperti apa?
Pengendaliannya atas dasar pemahaman, "berhenti makan sebelum kenyang." Jadi, siapa pun bisa. anak pesantren pun PASTI BISA. Karena setelah dipahami bersama, maka akan jadi sangat mudah penerapannya.



.

Postingan selanjutnya, akan saya sampaikan bentuk meal plan untuk anak pesantren.

.salam.
.ephy.
owner toko kado online #tokobundasaffa
konsultan independen Oriflame Indonesia.


No comments:

Post a Comment

tinggalkan pesan dan komentar anda disini