Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Tuesday, August 16, 2005

SURAT CINTA II

Hh....
rasanya sungguh tidak nyaman menyimpan semua ini sendiri....
untuk kalian yang juga pernah merasakan apa itu men-cinta...
biarkan aku menuliskan ini, walau seorang yang ku-cinta itu ytak akan pernah ingin membacanya.....


Maaf…
Kalau sudah ingin menulis… aku tak bisa menahannya bagaimanapun. Sudah kuisi buku harian... pun aku masih ingin mengatakan banyak hal tentangmu yang sampai hari ini hanya tersimpan dalam benakku saja.
Bukan.. bukan tentang rasa hati yang tidak bisa dikontrol, tapi ini lebih dekat pada logika otakku, hasil kerja sementara yang masih belum bisa kutuangkan dalam cerpen atau novel sekalipun. Bahkan bait-bait syair yang biasa aku tulispun tidak bisa kugoreskan walau hanya satu kalimat. Semuanya terlintas tanpa pernah bertemu dengan pena dan tinta.

Seperti yang kakakku bilang, aku tak pernah mengurungkan niatku ketika aku menyadari kalau aku sungguh-sungguh menyayangi semua yang ada dalam hatiku saat aku menghadapinya.
Begitu juga dengan kamu...... Aku gak tahu kenapa, meskipun aku sudah berusaha menghapus segala hal tentang kamu dalam kepalaku, tetap saja sosok kamu muncul mengisi sela waktu kegiatanku.
Aku hanya ingin tahu. Siapa sebenarnya aku, untukmu. Karena aku gak akan lagi menjadi orang asing dalam hidupmu, meskipun kita harus terpisah selama puluhan tahun. Pasti masih ada sedikit kenangan yang tersisa seandainya saja kita tetap terpisah walau tanpa pesan.
Kamu bilang aku gak akan bisa jadi orang yang kamu inginkan itu, walau sebelumnya kamu pernah bilang aku lebih dari dia yang pernah sangat kamu inginkan itu, entah…
Aku gak tahu berapa lama kamu menyimpan rasa sayangmu buat dia, padahal kamu tahu kamu gak bisa jadi yang dia inginkan, padahal kamu sudah memutuskan untuk mundur dari hadapannya, tapi kenapa kamu juga melakukan hal yang sama terhadapku…
Seorang yang baru kamu kenal.
Meskipun kamu gak akan pernah menjawabkannya untukku, tapi aku yakin kamu masih menyimpannya. Catatan itu…
Aku gak akan pernah memintanya kembali darimu kalau kamu memang ingin menyimpannya. Tapi ingatlah… aku bukan orang yang mudah untuk dilupakan. Semua sahabatku mengatakan itu, aku adalah manusia yang ditakdirkan untuk selalu meninggalkan kesan…
Yang pasti, kesan kedekatanku denganmu akan selalu melekat dalam benakmu lewat tulisan-tulisan itu, dan aku juga tak akan pernah menghapus satu memori dalam otakku tentang kamu, sampai kapanpun.

Apa aku pernah bilang?
Kamu adalah satu bintang dari serangkaian rasi yang kurajut dalam hidupku?
Dan sinar bintang itu tak akan pernah padam, meskipun big bang menghancurkannya lewat black hole. Aku tahu… pasti kamu akan tidak suka jika mendengarnya, karena kamu berfikir kamu bukan siapa-siapa untukku, yang terlalu tinggi untuk kamu raih. Seandainya kamu bisa melihat hati dengan logika… sayangnya kamu hanya melihat itu dari sisi egomu saja.
Ya…ya…ya… aku tahu, kamu akan bereaksi tidak peduli meskipun aku mengatakannya dengan menangis dihadapanmu. Karena kamu bukan mereka yang lain…
Kamu bukan mereka yang tahu kalau aku menangis hanya untuk diriku sendiri, kamu bukan mereka yang sadari kalau aku juga perempuan yang harapkan peduli itu…
Aku selalu senang ketika mereka katakan… “kamu itu perempuan lho, fi…”
Dan aku selalu bangga ketika perempuan dilihat sebagai “pembikin onar”, karena perempuan punya insting lebih dibandingkan mereka yang hanya melihat kecantikan dari sisi luar. Perempuan adalah seseorang yang bisa merasakah getaran berbeda dalam aliran kehidupan, yang berusaha menyelesaikan masalah walau menimbulkan masalah, tapi dia tak akan menyerah walau sudah dibasahi dengan air mata. Karena mereka punya “ketulusan” yang selalu ingin dibagikan.
Ah… sampai kapanpun aku tak mungkin bisa katakan ini padamu…
Ini bukan cuma tentang aku, tapi juga tentang mereka yang ingin berbagi denganmu, walau perempuan itu bukan “bunda”.
Tapi.... Aku selalu mencoba untuk berfikir dalam posisi bunda… dan aku tak ingin menyakiti mereka yang kusayangi…, itu bunda kan?!
Aku gak tau bagaimana cara untuk berhenti dari sesuatu yang aku jalani sebagai suatu “kebenaran” yang argumennya kuat, dan itu adalah hal tentang kasih sayang, ketulusan, dan tanpa balas budi….
Meskipun kegelapan merajutkan sepi yang begitu hening dan mencekam, tapi tetap saja sendiri adalah satu obat untukku… agar aku masih bisa menulis tentangmu, mengingatmu… dalam satu catatan…
Kamu pernah menginginkanku untuk jadi seorang yang bisa berbagi senyuman denganmu…
Aku gak tahu, tapi aku hanya memasatikan kalau kamu gak akan pernah membaca tulisan ini sampai kapanpun…
Seandainya saja terbaca.. berarti satu kesalahan masa depan jika kelak kamu akan menyesalinya karena aku tak bisa dua kali berpaling padamu. Karena kamu bukan dia yang sudah aku tunggu selama enam tahun… dan aku sangat takut jika harus mengingkari kalimatku sendiri.
Yang aku mengerti saat ini….
Aku memang ditakdirkan untuk menanti.
Sudahlah… meskipun sosok dirimu selalu hadir, tapi kamu gak akan bisa menghapus rasa takut dalam hatiku, rasa takut akan sebuah kesalahan yang sudakh kupilih sebagai jalan kedepanku…
Akan aku biarkan hari ini tetap tersenyum…
Akan aku tinggalkan mereka sampai saat ini saja…
Dan aku akan tidur nyenyak malam ini, tanpa lagi mengingat kalau aku sanagt-sangat mengingnkanmu jadi seperti dia… yang mengejar cinta Allah, lebih dari cinta yang lain.
Salam rindu atas nama cinta yang membisu dalam diam menunggu sepi berlalu.

Seorang-phy- yang memilih untuk tetap diam…
Malang, 25 July 2005
22.00 tepat WIB.
Utk UT…. I will keep you in my mind. Even I ‘m going to anyone else.
Love-phy
-