Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Friday, December 23, 2022

[0064] GERIMIS 30 HARI (day 9-10)


 9. Petrikor


Kenangan tentang hujan yang melekat dalam memori itu, adalah sejuknya udara yang menjadi lembab, angin lembut yang menyisir permukaan bumi, dan petrikor.
.
Awalnya, kata 'petrikor' itu terkesan asing dan sulit terucap. Namun setelah semakin mengenal aroma tanah basah yang tersentuh tetes-tetes hujan kali pertama setelah panas dan kering mengikat udara dalam hangat yang pekat, kini mengucap petrikor itu seperti menyapa hujan, angin, terik, juga nama-nama lainnya.

Sama seperti mengucap kebaikan dengan lisan ini. Ada pahit dan kelu ketika kejujuran harus disampaikan dengan terbuka.
Karena mungkin mulut ini sudah terlalu biasa dengan kebohongan-kebohongan yang mengaku sebagai bagian dari diri.

Sekarang, terserah. Mau dikenang sebagai seseorang dengan kebaikan atau tidak. Mau dikenal sebagai manusia dengan kejujuran atau tidak. Mau menjadikan lisan ini terjaga atau tidak. Terserah.
Karena petrikor pun tak pernah memilih namanya sendiri. Hingga ia tak asing bagi lisan dan pendengarnya, semua terserah pada kita, manusia yang berucap.
.


10. Gerah


Udara panas mengikat uap air ke langit
Tak ada angin bertiup
Semua terasa gerah
Tubuh yang banjir keringat memeluk lelah
Penat dan napas terengah, megap-megap

Mata memandang resah pada pasangan yang saling mendekap, erat, lekat
Gerah

Hati tak bisa menahan diri dari kemarahan yang membuncah, gelisah, jemah
Gerah

Pikiran dipenuhi rencana-rencana busuk, mendendam, iri, cemburu, merusak, risak
Gerah

Gerah lanjut menjarah
Menghabiskan oksigen dalam darah
Menyisakan sesak yang menusuk pusat hidup manusia bagai anak panah

Gerah


*Tulisan lainnya ada di halaman instagram shafiyyah.
Malang, Desember 2022

1 comment:

  1. Petrikor seingatku artinya bau tanah setelah hujan, bagus jadi mengingatkan pada diksi-diksi baru. Hujan memang selalu meninggalkan kenangan entah indah atau menyedihkan, tapi selalu berkesan. Terima kasih atas sajian puisinya!

    ReplyDelete

tinggalkan pesan dan komentar anda disini