Powered By Blogger
Jangan lupa tinggalkan pesan anda dan komentar anda setiap kali berkunjung ke halaman ini ya.....

Monday, August 14, 2017

Jerawat Saya itu Pimple atau Acne



Semalaman berfikir, menumpulkan kata-kata yang cocok untuk bisa dijadikan tulisan, akhirnya saya memutuskan menuliskan tentang hal ini seperti bercerita di buku harian. Bukankah kita semua punya buku harian?

Antara penting dan tidak, tapi meninggalkan jejak untuk anak-cucu dimasa depan itu terasa jadi sangat penting sekarang.

Baiklah, saya akan mulai bercerita. Ini tentang JERAWAT.


---


Di usia remaja, kadang kita menganggap berjerawat itu hal lumrah. Pada kenyataannya, ternyata ada beberapa orang yang hidupnya bebas dari hantu jerawat di masa remaja hingga dewasa. Dari semua manusia di rumah; papa-mama, dua adik laki-laki, dan satu adik perempuan, saya belum pernah mendengar sejarah berjeawat dari papa, mama pernah mengalami masalah jerawat karena kulit sensitif dan salah penggunaan kosmetik. Lebih tepatnya itu terjadi dua kali di masa setelah menikah dan punya anak.

Sedangkan papa, walau area hidung berkomedo, dahi ber’sungai’ dan menghitam dengan jenis kulit kering, tapi hampir tidak ada keluhan jerawat yang berarti.

Dari dua adik laki-laki, yang pertama berjerawat satu dua saja. Adik laki-laki ang ke-2, sempat mengalami masa berjerawat, tapi itu karena masalah keringat, rambut kotor, debu, dan asap rokok. Sedangkan adik perempuan, jerawat hanya saat masa datang bulan, dan itu hanya ada satu atau dua jerawat yang tidak seserius masalah saya.

Jadi, dari riwayat keturunan, sebenarnya dari keluarga saya, hampir tidak pernah ada yang punya masalah jerawat serius. Sedangkan saya?

Saat di masa usia belasan, saya mengalami masalah kompleks dengan jerawat, kulit terasa terbakar, hingga bekas jerawat yang menghitam. THAT IS SO BAD, REALLY REALLY BAD.

Usia saya sekiatr 14 tahun saat jerawat-jerawat itu mulai menjadi hantu di wajah saya. Rasa terbakar di permukaan kulit yang bikin susah tidur dan jadi semakin malas mengobatinya, memperparah segalanya. Obat dokter cukup membantu, tapi walau dikasi obat, rasa terbakar di kulit itu tidak hilang. Dan setelahnya? Tentu saja menghitam, meninggalkan jejak-jejak yang sangat tidak bersahabat.

Apa-lah, orang bilang saya tidak dirawat dengan baik oleh mama. Tapi sebenarnya bukan salah mama, itu semua salah saya. Saya yang malas dan pemarah, suka menggerutu dan menyalahkan jerawat-jerawat itu, hingga mereka jadi semakin sering datang. Bukan hanya pada saat-saat sebelum datang bulan, hampir setiap hari ada jerawat baru. Awalnya jerawat-jerawat itu seperti ‘bruntusan’ di area dahi. Kecil-kecil dan baaanyak. Semakin bertambah usia, jerawat-jerawat itu juga ber-transformasi. Di pipi dan dagu, dengan bentuk yang besar dan dalam. Tampak bersemu merah dipermukaan, tapi sangat menyakitkan jika disentuh.

Ah, ya… sampai pada masa SMA, mungkin dokter sudah bosan menghadapi keluhan jerawat saya. Di awal masa kuliah, saya menemukan satu dokter lagi. Setelah dua dokter sebelumnya memberi trauma pada saya tentang obat jerawat. Dokter yang satu ini pasiennya kebanyakan masalah jerawat dan perawatan kecantikan wajah. Saat kali pertama daya ketemu, dia bilang. “Saya obati dari dalam ya.” Lalu beliau mengambil jarum suntik…

Entah berapa banyak jerawat di pipi dan dagu saya yang dibasmi hari itu. Tapi tidak ada obat yang dimakan ternyata. Beliau menyarankan cuci muka setiap habis pergi, pakai pelembab wajah yang teratur, dan teryata tidak ada juga pantangan makanan. kamu pernah tau, kata banyak orang... kalau berjerawat tidak boleh makan kacang, gorengan, lemak-lemak, dan sebagainya.

Masa-masa itu cukup berkesan, beberapa produk pembersih wajah saya pakai untuk merontokkan kotoran di wajah. Tisu basah selalu ada di tas. Dan saya berhenti memanjangkan kuku.

Setamat kuliah, seorang sahabat saya memaksa saya belajar dandan. Prinsip sederhananya, bersihkan make-up walau kamu hanya pakai bedak sebelumnya.

Jerawat itu banyak berkurang, tapi tidak benar-benar lenyap dari wajah saya. Sampai akhirnya saya menikah, punya anak. Jerawat-jerawat itu tidak lagi terlalu mengganggu, walau pada masanya mereka masih bersemi tanpa izin di pipi saya.

Dan saya menemukan ini di google...



Berganti masa, saya mencoba menerima tawaran kawan saya mengenal Oriflame. Walau dalam hati masih suka galau, akhirnya saya coba juga produk perewatan wajahnya. Satu-satu. Dari perawatan yang paling dasar, paling murah yang terjangkau harganya oleh isi dompet seorang ibu rumah tangga.

Satu-satu, jerawat pergi.

Ajaib?

Awalnya saya rasa saya akan kecanduan produk-produk hebat ini. Saat saya malas, saya minimal hanya mencuci wajah dengan ‘facial wash’ jenisnya saya pilih yang gel, karena ringan dan tidak menjejak di kulit wajah saya yang sensiif. Saat saya rajin, hampir tidak pernah absen ‘day cream’ setiap pagi dan malam sebelum tidur.

Tapi jerawat-jerawat itu tidak kembali saat saya hanya mencuci wajah sekalipun.

Mereka datang ketika saya sangat-amat malas-sekali, abai, tidak peduli, stress, dan menyakiti hati dan jiwa saya. Sekalipun saya sudah cuci muka, mereka memilih untuk tetap bersemi.

Lalu, saya ikuti beberapa training tentang skincare, saya jadi merasa sangat ber-pengetahuan segaligus DIGUYUR PENYESALAN yang tidak terkatakan, karena saya baru menyadarinya di usia kepala tiga ini…

Bahwa jerawat-jerawat di wajah saya itu adalah efek KEMALASAN saya, rasa kurang bersyukur dan tidak berusaha menjaga apa yang sudah Allah berikan kepada saya. Kulit cantik dan putih itu saya abaikan, hingga dia tidak tampak sehat, tidak cerah, dan tidak terawat.


---


Baiklah, lalu kemarin saya janji pada teman-teman saya di jaringan Aulia Kurniadewi untuk menceritakan bagaimana membersihkan jerawat di wajah dengan efektif. Walau ini bukan iklan di tv, yang menjanjikan jerawat hilang dalam tiga hari, dan bekas jerawat lenyap dalam tiga hari juga.

Saya mencoba untuk lebih ‘realistis’ saja. Senyatanya, dan seperti keadaan sebenarnya.

Baiklah.

Saya awali dari, wudhu. Sebagai seorang muslim, kita ada kewajiban shalat. Lima kali sehari, dan setiap akan shalat kita akan berwudhu. PASTIKAN, JIKA INGIN MENGERINGKAN AIR WUDHU, KERINGKAN DENGAN KAIN YANG BERSIH DAN LEMBUT. JANGAN DIGOSOK, TAPI DITEPUK-TEPUK SAJA. Jika sedang haid dan tidak shalat, maka ambil kesempatan untuk membasuh wajah setidaknya dua atau tiga kali, setelah mandi, setelah pergi, atau sekembalinya ke ruangan setelah beraktifitas diluar ruangan. INGAT, KERINGKAN WAJAH DENGAN KAIN YANG BERSIH DAN LEMBUT. JANGAN DIGOSOK, TAPI DITEPUK-TEPUK SAJA.

Lanjut ke hal ke-2. Untuk perempuan yang ber-make-up. Selalu bawa tisu basah, kapas, dan make-up cleanser. Why dan kenapa? Karena jika akan ber-wudhu, sebaiknya bersihkan make-up nya dulu dengan sempurna. Membuka pori-pori kulit wajah akan lebih meng-optimalkan kerja air wudhu.

Yang berikutnya, perawatan dengan skincare/ skicare-set. Ini bisa diterapkan untuk laki-laki dan perempuan, khususnya kita yang sudah memasuki usia kulit dewasa, sering terkena polusi, dan juga menjalani pola hidup aktif dan kurang sehat.

Tahap satu : Pilih cleanser yang cocok dengan jenis kulit. Saya akan sarankan cleanser jenis gel untuk yang memiliki jenis kulit berminyak. Saat memilih pastikan cleanser dalam bentuk ‘facial wash’ yang tidak ter-kontaminasi hal dari luar. Kemasan dalam bentuk ‘pump’ lebih disarankan.

Lalu lanjutkan dengan mengeringkan wajah dengan kain yang bersih dan lembut, tepuk-tepuk ringan, lalu diamkan sebentar.

Jika kamu membersihkan wajah, dan akan melanjutkan aktifitas berikutnya diluar ruangan, sediakan toner dan kapas. Toner? Terndengar merepotkan, tapi toner berfungsi untuk mengecilkan kembali pori-pori kulit. Dan sebenarnya, rasa sejuk dari toner itu menyenangkan. Oh, ya. Satu lagi. Toner juga bisa untuk mengompres jerawat. Jika jerawatmu termasuk yang besar dan meradang dibawah kulit, kompreskan kapas yang sudah dibasahi sedikit toner. Tiga sampai lima menit saja di spot jerawat. It works for me.

Dalam rangkaian skincare-set advance yang dikenalkan Oriflame, ada yang namanya ‘EYE CREAM’. Kemarin, saat sebelum saya mengikuti training skincare, buat saya eye-cream ini tidak terlalu istimewa. Tapi buat mereka yang sudah menjalankan rutinitas bersama skincare-set selama minimal satu bulan, maka efek eye-cream ini terasa. Apa efeknya? Nanti saya ceritakan di halaman lain.

Dan tahap ke-tiga dari skincare yang perlu jadi PERHATIAN KHUSUS, adalah SERUM. Hah? Apa itu Serum?


Kalau di katalog, dikatakan, Serum adalah ‘booster’ untuk memaksimalkan efek krim pagi dan krim malam. Tapi setelah berkutat denga Serum ‘True Perfection’ saya tau keajaiban serum ini satu lagi. Serum yang saya pakai ini ternyata bisa mengeringkan jerawat dalam satu malam.


Gak percaya? Saya juga. Tapi tentu saja hal seperti ini tidak akan ada di iklan televisi.


Awalnya saya hanya mengoleskan serum tipis-tipis di area v sekitar bawah cekungan mata yang berpori-pori besar. Saat itu ada bebrapa bakal jerawat yang tampak akan segera bersemi. Ajaibnya, saat wudhu sebelum shalat subuh, saya merasakan tidak ada jejak jerawat yang terasa sakit saat disentuh semalam.

Kali ke-2 saya coba pada jerawat yang besar sebelum masa haid. Tidak langsung hilang dalam semalam, perlu tiga kali pemakaian teratur, efeknya berasa. Karena jerawatnya kemps dan menyisakan jejak seperti luka yang kering.

Dan untuk selanjutnya, saya selalu memanfaatkan serum untuk mengusir jerawat-jerawat saya. Saya tidak butuh jarum suntuk dokter untuk jerawat di pipi saya hari ini.

Mungkin, setiap serum punya keunggulannya masing-masing, kekuatan dari masing-masing produk ini pastinya berbeda. Tapi serum yang saya pakai, benar-benar mengoptimalkan kerja day cream di wajah saya.

Yup, yang ke empat adalah Day cream dan Night cream. Tapi saya tidak pakai night cream-nya. Saya pakai day cream sebagai night cream. (maaf kadang saya berhemat dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang.)

Day cream ini sendiri, selain fungsinya melembabkan kulit, menutrisi, dan juga menjaga kulit dari sinar UV karena ada kandungan SPF nya. Da dari kinerja day-cream itulah tampilan kulit bisa jadi lebih cerah, bersih, dan maksimal sehatnya. Hasil optimal dari day-cream ini sebenarnya terlihat setelah delapan sampai dua belas minggu. Jadi, tidak ada yang namanya ‘tampak cerah’ dalam tiga hari.


OK-lah kalau ada yang mau bilang ini cerita kesannya lebay… dilebih-lebihkan. Whatever. Tapi pada kenyataannya ada produk-produk yang dihasilkan dari hasil riset panjang, tidak diujicobakan pada hewan, dari bahan ‘alami’ hanya ekstrak tumbuh-tumbuhan (yang tentunya sudah dipatenkan), dan satu lagi ; dipresentasikan oleh para perisetnya langsung. Dan direkomendasikan personal.

Jadi?

Saya tidak mau di tunjuk di hidung saya, lalu dibilang HIPERBOLIS. Tapi saya melakukan pembersihan jerawat di wajah saya sudah dengan banyak dokter, banyak cara, banyak metode, dan yang satu ini yang paling efektif sampai hari saya menuliskan catatan ini.



-

Pesan-pesan tambahan, 

Kalau kamu seorang ibu/ayah yang berjerawat, tunjukkan pada anak-anakmu cara merawat diri dengan baik. Jangan salahkan jerawatnya, jangan mengeluh berlebihan, kalau kamu rasa obat dokter tidak efektif untuk pemakaian jangka panjang, berarti kamu butuh perawatan dari yang lebih ahli.

Kalau kamu ibu/ayah dari seorang anak yang berjerawat, cobalah untuk lebih jeli dan perhatian. Karena kebanyakan remaja masih kurang peduli dengan merawat diri. ajak dia ke dokter, atau berikan produk yang tepat untuk perawatan kulitnya, dan semangati dia untuk merawat diri lebih baik lagi.

Karena penyesalan itu tidak bisa mengobati apapun.

Terakhir, 

Kalau kamu butuh pengetahuan lebih tentang empat langkah merawat keremajaan kulit yang saya bicarakan tadi, oh ya... dan ini efektif untuk membasmi jerawat sekaligus memperbaiki kondisi kulit setelah berjerawat. Kamu bisa chat saya di whatsapp tokobundasaffa.


>> seputar info perawatan wajah
>> seputar mitos perawatan kulit


. terimakasih sudah membaca sampai selesai.
. simak tulisan saya berikutnya tetap di blog ini.

.salam.
.ephy.
-owner toko kado online tokobundasaffa -
-konsultan independen Oriflame Indonesia -

++an

foto kiri, tampak jerawat saya sedang meradang.
foto kanan, efek serum dalam dua malam.


2 comments:

  1. aku dulu jerawatan setelah menikah hilang jerawatnya, mknya anakku juga jerawatan, diobatin apa saja gak mepan, aku bilang nanti hilang kl menikah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal ibu Tira.

      Mungkin bisa dibedakan dulu, bu jenis jerawat anaknya.

      Di usia remaja, biasanya karena masalah perubahan hormon juga berpengaruh pada berseminya jerawat.

      Tapi kalau nunggu nikah baru diperbaiki kulitnya, kasihan dong anaknya bu...

      :)

      .ephy.

      Delete

tinggalkan pesan dan komentar anda disini