Semalaman berfikir, menumpulkan kata-kata yang cocok untuk
bisa dijadikan tulisan, akhirnya saya memutuskan menuliskan tentang hal ini
seperti bercerita di buku harian. Bukankah kita semua punya buku harian?
Antara penting dan tidak, tapi meninggalkan jejak untuk
anak-cucu dimasa depan itu terasa jadi sangat penting sekarang.
Baiklah, saya akan mulai bercerita. Ini tentang JERAWAT.
---
Di usia remaja, kadang kita menganggap berjerawat itu hal
lumrah. Pada kenyataannya, ternyata ada beberapa orang yang hidupnya bebas dari
hantu jerawat di masa remaja hingga dewasa. Dari semua manusia di rumah;
papa-mama, dua adik laki-laki, dan satu adik perempuan, saya belum pernah
mendengar sejarah berjeawat dari papa, mama pernah mengalami masalah jerawat
karena kulit sensitif dan salah penggunaan kosmetik. Lebih tepatnya itu terjadi
dua kali di masa setelah menikah dan punya anak.
Sedangkan papa, walau area hidung berkomedo, dahi ber’sungai’
dan menghitam dengan jenis kulit kering, tapi hampir tidak ada keluhan jerawat
yang berarti.
Dari dua adik laki-laki, yang pertama berjerawat satu dua
saja. Adik laki-laki ang ke-2, sempat mengalami masa berjerawat, tapi itu
karena masalah keringat, rambut kotor, debu, dan asap rokok. Sedangkan adik
perempuan, jerawat hanya saat masa datang bulan, dan itu hanya ada satu atau
dua jerawat yang tidak seserius masalah saya.
Jadi, dari riwayat keturunan, sebenarnya dari keluarga saya,
hampir tidak pernah ada yang punya masalah jerawat serius. Sedangkan saya?
Saat di masa usia belasan, saya mengalami masalah kompleks
dengan jerawat, kulit terasa terbakar, hingga bekas jerawat yang menghitam. THAT
IS SO BAD, REALLY REALLY BAD.
Usia saya sekiatr 14 tahun saat jerawat-jerawat itu mulai
menjadi hantu di wajah saya. Rasa terbakar di permukaan kulit yang bikin susah
tidur dan jadi semakin malas mengobatinya, memperparah segalanya. Obat dokter
cukup membantu, tapi walau dikasi obat, rasa terbakar di kulit itu tidak
hilang. Dan setelahnya? Tentu saja menghitam, meninggalkan jejak-jejak yang
sangat tidak bersahabat.
Apa-lah, orang bilang saya tidak dirawat dengan baik oleh
mama. Tapi sebenarnya bukan salah mama, itu semua salah saya. Saya yang malas
dan pemarah, suka menggerutu dan menyalahkan jerawat-jerawat itu, hingga mereka
jadi semakin sering datang. Bukan hanya pada saat-saat sebelum datang bulan,
hampir setiap hari ada jerawat baru. Awalnya jerawat-jerawat itu seperti ‘bruntusan’
di area dahi. Kecil-kecil dan baaanyak. Semakin bertambah usia, jerawat-jerawat
itu juga ber-transformasi. Di pipi dan dagu, dengan bentuk yang besar dan
dalam. Tampak bersemu merah dipermukaan, tapi sangat menyakitkan jika disentuh.
Ah, ya… sampai pada masa SMA, mungkin dokter sudah bosan
menghadapi keluhan jerawat saya. Di awal masa kuliah, saya menemukan satu
dokter lagi. Setelah dua dokter sebelumnya memberi trauma pada saya tentang
obat jerawat. Dokter yang satu ini pasiennya kebanyakan masalah jerawat dan
perawatan kecantikan wajah. Saat kali pertama daya ketemu, dia bilang. “Saya obati
dari dalam ya.” Lalu beliau mengambil jarum suntik…
Entah berapa banyak jerawat di pipi dan dagu saya yang
dibasmi hari itu. Tapi tidak ada obat yang dimakan ternyata. Beliau menyarankan
cuci muka setiap habis pergi, pakai pelembab wajah yang teratur, dan teryata
tidak ada juga pantangan makanan. kamu pernah tau, kata banyak orang... kalau berjerawat tidak boleh makan kacang, gorengan, lemak-lemak, dan sebagainya.
Masa-masa itu cukup berkesan, beberapa produk pembersih
wajah saya pakai untuk merontokkan kotoran di wajah. Tisu basah selalu ada di
tas. Dan saya berhenti memanjangkan kuku.
Setamat kuliah, seorang sahabat saya memaksa saya belajar
dandan. Prinsip sederhananya, bersihkan make-up walau kamu hanya pakai bedak
sebelumnya.
Jerawat itu banyak berkurang, tapi tidak benar-benar lenyap
dari wajah saya. Sampai akhirnya saya menikah, punya anak. Jerawat-jerawat itu
tidak lagi terlalu mengganggu, walau pada masanya mereka masih bersemi tanpa
izin di pipi saya.
Dan saya menemukan ini di google...
Berganti masa, saya mencoba menerima tawaran kawan saya
mengenal Oriflame. Walau dalam hati masih suka galau, akhirnya saya coba juga produk
perewatan wajahnya. Satu-satu. Dari perawatan yang paling dasar, paling murah
yang terjangkau harganya oleh isi dompet seorang ibu rumah tangga.
Satu-satu, jerawat pergi.
Ajaib?
Awalnya saya rasa saya akan kecanduan produk-produk hebat
ini. Saat saya malas, saya minimal hanya mencuci wajah dengan ‘facial wash’
jenisnya saya pilih yang gel, karena ringan dan tidak menjejak di kulit wajah
saya yang sensiif. Saat saya rajin, hampir tidak pernah absen ‘day cream’
setiap pagi dan malam sebelum tidur.
Tapi jerawat-jerawat itu tidak kembali saat saya hanya mencuci
wajah sekalipun.
Mereka datang ketika saya sangat-amat malas-sekali, abai,
tidak peduli, stress, dan menyakiti hati dan jiwa saya. Sekalipun saya sudah
cuci muka, mereka memilih untuk tetap bersemi.
Lalu, saya ikuti beberapa training tentang skincare, saya
jadi merasa sangat ber-pengetahuan segaligus DIGUYUR PENYESALAN yang tidak
terkatakan, karena saya baru menyadarinya di usia kepala tiga ini…
Bahwa jerawat-jerawat di wajah saya itu adalah efek
KEMALASAN saya, rasa kurang bersyukur dan tidak berusaha menjaga apa yang sudah
Allah berikan kepada saya. Kulit cantik dan putih itu saya abaikan, hingga dia
tidak tampak sehat, tidak cerah, dan tidak terawat.
---
Baiklah, lalu kemarin saya janji pada teman-teman saya di
jaringan Aulia Kurniadewi untuk menceritakan bagaimana membersihkan jerawat di
wajah dengan efektif. Walau ini bukan iklan di tv, yang menjanjikan jerawat
hilang dalam tiga hari, dan bekas jerawat lenyap dalam tiga hari juga.
Saya mencoba untuk lebih ‘realistis’ saja. Senyatanya, dan
seperti keadaan sebenarnya.
Baiklah.
Saya awali dari, wudhu. Sebagai seorang muslim, kita ada
kewajiban shalat. Lima kali sehari, dan setiap akan shalat kita akan berwudhu.
PASTIKAN, JIKA INGIN MENGERINGKAN AIR WUDHU, KERINGKAN DENGAN KAIN YANG BERSIH
DAN LEMBUT. JANGAN DIGOSOK, TAPI DITEPUK-TEPUK SAJA. Jika sedang haid dan tidak
shalat, maka ambil kesempatan untuk membasuh wajah setidaknya dua atau tiga
kali, setelah mandi, setelah pergi, atau sekembalinya ke ruangan setelah
beraktifitas diluar ruangan. INGAT, KERINGKAN WAJAH DENGAN KAIN YANG BERSIH DAN
LEMBUT. JANGAN DIGOSOK, TAPI DITEPUK-TEPUK SAJA.
Lanjut ke hal ke-2. Untuk perempuan yang ber-make-up. Selalu
bawa tisu basah, kapas, dan make-up cleanser. Why dan kenapa? Karena jika akan
ber-wudhu, sebaiknya bersihkan make-up nya dulu dengan sempurna. Membuka pori-pori
kulit wajah akan lebih meng-optimalkan kerja air wudhu.
Yang berikutnya, perawatan dengan skincare/ skicare-set. Ini
bisa diterapkan untuk laki-laki dan perempuan, khususnya kita yang sudah
memasuki usia kulit dewasa, sering terkena polusi, dan juga menjalani pola
hidup aktif dan kurang sehat.
Tahap satu : Pilih cleanser yang cocok dengan jenis kulit. Saya
akan sarankan cleanser jenis gel untuk yang memiliki jenis kulit berminyak. Saat
memilih pastikan cleanser dalam bentuk ‘facial wash’ yang tidak ter-kontaminasi
hal dari luar. Kemasan dalam bentuk ‘pump’ lebih disarankan.
Lalu lanjutkan dengan mengeringkan wajah dengan kain yang
bersih dan lembut, tepuk-tepuk ringan, lalu diamkan sebentar.
Jika kamu membersihkan wajah, dan akan melanjutkan aktifitas
berikutnya diluar ruangan, sediakan toner dan kapas. Toner? Terndengar merepotkan,
tapi toner berfungsi untuk mengecilkan kembali pori-pori kulit. Dan sebenarnya,
rasa sejuk dari toner itu menyenangkan. Oh, ya. Satu lagi. Toner juga bisa
untuk mengompres jerawat. Jika jerawatmu termasuk yang besar dan meradang
dibawah kulit, kompreskan kapas yang sudah dibasahi sedikit toner. Tiga sampai
lima menit saja di spot jerawat. It works for me.
Dalam rangkaian skincare-set advance yang dikenalkan
Oriflame, ada yang namanya ‘EYE CREAM’. Kemarin, saat sebelum saya mengikuti
training skincare, buat saya eye-cream ini tidak terlalu istimewa. Tapi buat
mereka yang sudah menjalankan rutinitas bersama skincare-set selama minimal
satu bulan, maka efek eye-cream ini terasa. Apa efeknya? Nanti saya ceritakan di
halaman lain.
Dan tahap ke-tiga dari skincare yang perlu jadi PERHATIAN
KHUSUS, adalah SERUM. Hah? Apa itu Serum?
Kalau di katalog, dikatakan, Serum adalah ‘booster’ untuk
memaksimalkan efek krim pagi dan krim malam. Tapi setelah berkutat denga Serum ‘True
Perfection’ saya tau keajaiban serum ini satu lagi. Serum yang saya pakai ini
ternyata bisa mengeringkan jerawat dalam satu malam.
Gak percaya? Saya juga. Tapi tentu saja hal seperti ini
tidak akan ada di iklan televisi.
Awalnya saya hanya mengoleskan serum tipis-tipis di area v sekitar
bawah cekungan mata yang berpori-pori besar. Saat itu ada bebrapa bakal jerawat
yang tampak akan segera bersemi. Ajaibnya, saat wudhu sebelum shalat subuh, saya
merasakan tidak ada jejak jerawat yang terasa sakit saat disentuh semalam.
Kali ke-2 saya coba pada jerawat yang besar sebelum masa
haid. Tidak langsung hilang dalam semalam, perlu tiga kali pemakaian teratur,
efeknya berasa. Karena jerawatnya kemps dan menyisakan jejak seperti luka yang
kering.
Dan untuk selanjutnya, saya selalu memanfaatkan serum untuk
mengusir jerawat-jerawat saya. Saya tidak butuh jarum suntuk dokter untuk
jerawat di pipi saya hari ini.
Mungkin, setiap serum punya keunggulannya masing-masing,
kekuatan dari masing-masing produk ini pastinya berbeda. Tapi serum yang saya
pakai, benar-benar mengoptimalkan kerja day cream di wajah saya.
Yup, yang ke empat adalah Day cream dan Night cream. Tapi saya
tidak pakai night cream-nya. Saya pakai day cream sebagai night cream. (maaf
kadang saya berhemat dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang.)
Day cream ini sendiri, selain fungsinya melembabkan kulit,
menutrisi, dan juga menjaga kulit dari sinar UV karena ada kandungan SPF nya. Da
dari kinerja day-cream itulah tampilan kulit bisa jadi lebih cerah, bersih, dan
maksimal sehatnya. Hasil optimal dari day-cream ini sebenarnya terlihat setelah
delapan sampai dua belas minggu. Jadi, tidak ada yang namanya ‘tampak cerah’
dalam tiga hari.
OK-lah kalau ada yang mau bilang ini cerita kesannya lebay…
dilebih-lebihkan. Whatever. Tapi pada kenyataannya ada produk-produk yang
dihasilkan dari hasil riset panjang, tidak diujicobakan pada hewan, dari bahan ‘alami’
hanya ekstrak tumbuh-tumbuhan (yang tentunya sudah dipatenkan), dan satu lagi ;
dipresentasikan oleh para perisetnya langsung. Dan direkomendasikan personal.
Jadi?
Saya tidak mau di tunjuk di hidung saya, lalu dibilang
HIPERBOLIS. Tapi saya melakukan pembersihan jerawat di wajah saya sudah dengan
banyak dokter, banyak cara, banyak metode, dan yang satu ini yang paling
efektif sampai hari saya menuliskan catatan ini.
-
Pesan-pesan tambahan,
Kalau kamu seorang ibu/ayah yang berjerawat, tunjukkan pada anak-anakmu cara merawat diri dengan baik. Jangan salahkan jerawatnya, jangan mengeluh berlebihan, kalau kamu rasa obat dokter tidak efektif untuk pemakaian jangka panjang, berarti kamu butuh perawatan dari yang lebih ahli.
Kalau kamu ibu/ayah dari seorang anak yang berjerawat, cobalah untuk lebih jeli dan perhatian. Karena kebanyakan remaja masih kurang peduli dengan merawat diri. ajak dia ke dokter, atau berikan produk yang tepat untuk perawatan kulitnya, dan semangati dia untuk merawat diri lebih baik lagi.
Karena penyesalan itu tidak bisa mengobati apapun.
Terakhir,
Kalau kamu butuh pengetahuan lebih tentang empat langkah merawat keremajaan kulit yang saya bicarakan tadi, oh ya... dan ini efektif untuk membasmi jerawat sekaligus memperbaiki kondisi kulit setelah berjerawat. Kamu bisa chat saya di whatsapp tokobundasaffa.
>> seputar info perawatan wajah
>> seputar mitos perawatan kulit
. terimakasih sudah membaca sampai selesai.
. simak tulisan saya berikutnya tetap di blog ini.
.salam.
.ephy.
-owner toko kado online tokobundasaffa -
-konsultan independen Oriflame Indonesia -
++an
foto kiri, tampak jerawat saya sedang meradang. foto kanan, efek serum dalam dua malam. |
aku dulu jerawatan setelah menikah hilang jerawatnya, mknya anakku juga jerawatan, diobatin apa saja gak mepan, aku bilang nanti hilang kl menikah
ReplyDeleteSalam kenal ibu Tira.
DeleteMungkin bisa dibedakan dulu, bu jenis jerawat anaknya.
Di usia remaja, biasanya karena masalah perubahan hormon juga berpengaruh pada berseminya jerawat.
Tapi kalau nunggu nikah baru diperbaiki kulitnya, kasihan dong anaknya bu...
:)
.ephy.