21.
Dua hari lalu, kamu hadir di tengah lelapku pada siang terik berselimut penat. 
Tatapanmu penuh rindu, aku hanya sanggup tersenyum haru, menemukanmu baik-baik saja. 
Mulut kita tetap terkunci dalam diam, tapi hati kita saling bicara dalam senyap. 
Pergilah dengan tenang, istirahatlah dalam damai. 
Jika kurindu, datanglah lagi di tengah lelapku. 



